Inilah Rekomendasi Saham Vale Indonesia (INCO) dari Analis Berikut

Inilah Rekomendasi Saham Vale Indonesia (INCO) dari Analis Berikutmudation.com – Simak Rekomendasi Saham Vale Indonesia (INCO) dari Analis Berikut. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berhasil meraih peningkatan kinerja pada semester I 2022. INCO membukukan pendapatan $564,53 juta, naik 36,05% dari 2021H1 $414,94 juta.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Juan Harahap menilai pendapatan INCO selama enam bulan pertama tahun 2022 sudah sesuai dengan perkiraan.
Realisasi ini mewakili 54,9% dari proyeksi Mirae Asset dan 47,2% dari proyeksi konsensus.
Peningkatan pendapatan INCO selama periode tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata (ASP) nikel sebesar 54,6% menjadi $20.899 per ton.
Di sisi lain, volume penjualan tikar nikel INCO turun 12,0% menjadi 27.013 pada enam bulan pertama tahun 2022.
Secara keseluruhan, produsen nikel matte ini melaporkan pendapatan bersih sebesar $150,45 juta untuk enam bulan pertama tahun 2022.
Jumlah ini meningkat 155,93% dari realisasi laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 58,78 juta. sendiri. .
Juan memperkirakan realisasi tersebut lebih tinggi dari perkiraan Mirae Asset sebesar 77,5 persen. Namun, keuntungan bersih ini sejalan dengan proyeksi konsensus dari run-rate 53,3%.
Namun, perlu dicatat bahwa INCO telah mengalami penurunan margin karena kenaikan harga komoditas energi seperti batu bara dan minyak bahan bakar belerang tinggi (HSFO).
INCO mengumumkan penurunan produksi nikel matte dalam enam bulan pertama tahun 2022. INCO mencatat 26.394 ton nikel matte pada semester pertama tahun 2022.
Jumlah ini turun 13% dibandingkan produksi semester I tahun lalu yang mencapai 30.246 ton nikel matte.
Pengurangan ini terutama disebabkan oleh proyek pembangunan kembali atau rekonstruksi tungku 4. “Jika progres proyek Furnace 4 selesai, kami memperkirakan INCO akan melaporkan angka operasi yang lebih kuat pada paruh kedua tahun 2022 dengan total produksi nikel 65.000 ton pada tahun 2022,” tulis Juan, Kamis (4). /8).
Dari sisi sektor, Mirae Asset memperkirakan harga nikel akan lebih rendah pada 2023 karena pasokan nikel baru yang besar dari Indonesia, serta investasi yang signifikan dalam kapasitas produksi baru.
Juan memperkirakan harga nikel rata-rata global pada tahun 2022 dan 2023 masing-masing adalah $25.200 per ton dan $23.500 per ton.
Perlu dicatat bahwa dalam enam bulan pertama tahun 2022, rata-rata harga nikel dunia tercatat sebesar $27.540 per ton.
Oleh karena itu, Juan memperkirakan laba bersih INCO akan mencapai $334 juta pada tahun 2022 dan $339 juta pada tahun 2023.
Juan mempertahankan rekomendasi beli saham INCO dengan target harga lebih tinggi Rp 8.000 dari sebelumnya Rp 7.000 per saham.
Rekomendasi ini didorong oleh beberapa faktor seperti pendapatan yang kuat didorong oleh harga nikel yang menguntungkan; volume penjualan yang lebih tinggi setelah renovasi proyek tungku, serta keseimbangan yang kuat dapat dilihat pada posisi kas bersih.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *