mudation.com – Simak Rekomendasi Saham dari Sejumlah Analis yang Menarik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah sepanjang bursa sebelumnya (2/8). Meskipun demikian, IHSG berhasil menutup sedikit lebih tinggi sebesar 19,37 tempat atau 0,28% menjadi 6.988,15. Pada Rabu (3/8), IHSG cenderung melakukan penyesuaian.
Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher Jordan melihat perkembangan pasar masih ditentukan oleh musim pengiriman pelaksanaan Semester I-2022, di mana banyak penjamin memiliki opsi untuk mencatat perkembangan eksekusi. Namun, kelemahan itu bisa saja terjadi karena pengambilan keuntungan.
Faktanya, candle membingkai lower high dan lower low dengan stochastic di wilayah overbought menunjukkan kemungkinan melemahkan. Dennies memperkirakan, support 1 IHSG saat ini berada di 6.929 dan support 2 berada di 6.871.
Kemudian, oposisi 1 sebesar 7,018 dan halangan 2 sebesar 7,049. Dalam bursa kali ini, Dennies merekomendasikan pembelian porsi PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk (MIKA) dan menahan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Pelaku pasar mungkin berpikir untuk menjual porsi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Demikian pula saham-saham lain yang dapat diamati oleh para financial backer saat ini adalah PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).
Melihat bursa sebelumnya, Analis Riset Ekuitas Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti melihat IHSG secara umum akan terombang-ambing. Pelaku pasar memproses ekspansi ekspansif dalam pameran industri perakitan dalam negeri di tengah meredanya kembali datangnya informasi perakitan dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Lagi-lagi, musim datangnya laporan keuangan pendukung juga menambah opini perkembangan IHSG, termasuk perkembangan kawasan modern yang secara umum akan menjadi harapan. Pasar juga menunggu kedatangan stok minyak AS dan informasi administrasi PMI untuk AS, China dan Uni Eropa.
“Kami memperkirakan pengaruh terhadap perkembangan IHSG akan dapat diabaikan menjelang datangnya perkembangan moneter, yang evaluasi pasar bagaimanapun akan menjadi area kekuatan yang sangat besar,” kata Kontan.co.id, Selasa (2/8). .
Meski demikian, dari pemeriksaan khusus, Desy juga melihat IHSG berpotensi melemah dalam jangkauan terbatas dengan cakupan 6.920 – 7.050. Porsi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) bisa dilihat dengan bantuan Rp 8.050 dan oposisi Rp 8.325.
Apalagi, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) fokus pada bantuan Rp 32.550 dan hambatan Rp 33.100. Kemudian PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dengan bantuan sebesar Rp430 dan halangan sebesar Rp470.
Sementara itu, Analis Riset Reliance Sekuritas Lukman Hakim menilai bahwa IHSG akan tetap tidak dapat diprediksi dan berubah campuran, namun akan lebih sering menguat. Katalisnya datang dari kedatangan arus masuk pendukung keuangan asing dalam saham-saham berkapitalisasi besar.
“Perasaan dari datangnya laporan moneter juga akan memvariasikan IHSG, dengan bantuan dan hambatan di 6.950-7.030,” kata Lukman.
Ide Lukman, di bursa saat ini para anggota bursa bisa melihat perkembangan saham BMRI, BMTR, dan PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI).
CEO Yugen Growing Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan bahwa perkembangan IHSG masih menunjukkan desain sideway dengan potensi penguatan yang terbatas. Hasil positif dari hadirnya pameran penjamin di semester utama diharapkan mampu membantu keunikan IHSG untuk beberapa waktu ke depan.
Harapan William, IHSG saat ini kemungkinan bisa naik dengan cakupan 6.789 – 7.074. William menanggung bagian dari PWON, SMRA, PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Berbagai saham yang menarik untuk disimak adalah PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).