mudation.com – Bertukar Forex Vs Crypto: Mana yang Lebih Baik? – Pertukaran valas berubah menjadi keputusan terkenal bagi beberapa pedagang di seluruh dunia. Namun, popularitas kripto akhir-akhir ini membuat banyak pedagang meliriknya. Selain itu, baru-baru ini banyak teknologi baru telah dikoordinasikan dengan cryptocurrency.
Namun, popularitas forex tidak sepenuhnya digantikan oleh crypto. Beberapa pedagang bahkan memilih untuk menukar forex dan crypto secara bersamaan untuk mendiversifikasi portofolio mereka.
Meski begitu, menukar lebih dari satu aset mungkin tidak menjadi kemungkinan bagi semua trader karena memiliki kemungkinan untuk meningkatkan biaya pertukaran. Untuk pemula atau trader dengan modal yang ketat, keputusan menukar forex atau crypto bisa menjadi masalah tersendiri.
Memahami Dasar-Dasar Trading Forex
Untuk mengatasi masalah tersebut, trader harus terlebih dahulu memahami dasar-dasar kedua aset tersebut. Setelah mengingatnya, trader akan lebih mudah mengetahui aset mana yang lebih cocok.
Forex
Forex terkadang disinggung sebagai perdagangan asing atau proses perdagangan mata uang asing. Karena melibatkan perdagangan antara dua mata uang, analisis pasar forex sama seperti membandingkan ekonomi satu negara dengan negara lain.
Tujuannya, tentu saja, adalah memiliki opsi untuk mengeksploitasi perubahan nilai tunai untuk menciptakan keuntungan. Kegiatan ini sudah berlangsung cukup lama, memiliki pelaku pasar dari berbagai kalangan, dan memiliki nilai transaksi hingga triliunan rupiah secara konsisten.
Pedagang valas menggunakan analisis khusus dan penting untuk memeriksa pergerakan biaya. Trader akan memanfaatkan layanan bisnis untuk memiliki opsi untuk membuka posisi pada pasangan uang yang mereka butuhkan.
Sebagian besar broker yang memberikan pertukaran Forex diarahkan. Di Indonesia, Perdagangan Valas diarahkan dan diawasi oleh Bappebti. Namun sayangnya, broker terkadang memiliki berbagai biaya tambahan yang dapat menyebabkan pertukaran modal menjadi berantakan, seperti spread dan pertukaran komisi.
Crypto
Cryptocurrency adalah aset digital yang tiba-tiba melonjak dalam permintaan untuk jaringan blockchain. Tidak hanya untuk transaksi, uang kripto dapat memiliki berbagai kegunaan. Pertukaran Crypto sendiri adalah kegiatan jual beli aset digital seperti cryptocurrency, token, dan NFT (non-Fungible token).
Tidak jauh berbeda dari forex, nilai crypto juga berlaku sesuai penawaran dan permintaan. Tetapi penggerak nilai sangat berbeda dari forex. Misalnya, ketika proyek kripto mendapat suntikan dana, biaya koin bisa meroket.
Saat ini ada banyak koin dan token kripto yang tersedia, tetapi tidak semuanya bertahan lama. Beberapa proyek kripto bahkan telah menjadi skema siphon dan dump palsu.
Faktanya, banyak proyek crypto akhirnya menjadi penipuan secara tidak jujur. Tidak adanya pedoman aset kripto menyebabkan pedagang sangat berhati-hati saat berinvestasi dalam koin baru.
Bagaimana perdagangan Forex berbeda dari crypto
Secara umum, forex dan crypto keduanya termasuk pertukaran ‘uang tunai’. Namun perbedaannya adalah bahwa perdagangan valas pemerintah mengeluarkan jenis uang yang diakui sebagai mekanisme utama perdagangan di negara mereka, sedangkan kripto hanya diakui sebagai mode perdagangan otoritas di sejumlah negara tertentu. Apa perbedaan antara forex dan kripto?
1. DEX vs CEX
Perbedaan mendasar antara pertukaran forex dan crypto adalah desentralisasi dan sentralisasi. Crypto memiliki gagasan tentang DEX atau perdagangan terdesentralisasi. Artinya, pedagang memiliki lebih banyak kendali atas aset kripto mereka karena tidak ada entitas yang mengatur perdagangan mereka. DEX juga memiliki biaya transaksi yang lebih murah daripada CEX.
Sebaliknya, CEX atau perdagangan terpadu yang digunakan oleh pasar valas memiliki ide yang berlawanan. Namun, jenis transaksi ini memiliki likuiditas yang lebih tinggi. Selain itu, pertukaran terkonsentrasi dapat didukung oleh pedoman yang lebih kuat.
2. Pelaku Pasar
Menjelang awal perkembangannya, sebagian besar pelaku pasar crypto adalah penambang atau pedagang eceran. Mereka sebagian besar membeli aset-aset ini dalam jumlah kecil. Seiring pertumbuhan pasar kripto, semakin banyak pedagang dan perusahaan besar membeli kripto secara massal.
Kemudian lagi, dalam pertukaran valas, ada banyak bank dan perusahaan di seluruh dunia yang menguasai pasar ini. Pemerintah dan bank nasional juga merupakan pemain besar di pasar forex. Meskipun ada teknologi yang memungkinkan pedagang kecil untuk berpartisipasi, pedagang institusional dan dana lindung nilai tetap yang paling kuat.
Jadi bisa dibilang, awalnya crypto dibuat untuk pedagang eceran, sementara pertukaran valas berkomitmen untuk pemain besar. Setelah beberapa waktu, perusahaan besar mulai tertarik ke dunia crypto, sementara pemain kecil ‘dipersilahkan’ untuk membuka posisi di pasar forex.
3. Keuntungan
Sesuai beberapa penelitian, sekitar 65% trader forex mengalami kerugian. Penyebab kerugian saat menukar forex bisa lebih menonjol lagi karena pengaruh dan edge system yang dihadirkan oleh broker forex kepada retail trader. Karena risikonya, penggunaan pengaruh tinggi untuk pedagang pemula tidak dianjurkan.